Rabu, 26 Maret 2014

Tips Hidup Sehat

Langkah-Langkah Hidup Sehat

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dan dijalani untuk mencapai pola hidup sehat, diantaranya adalah konsumsi makanan, olah raga, istirahat, kualitas udara, lingkungan yang sehat, optimis, dan pribadi yang kuat.

Konsumsi Makanan*

Konsumsi makanan yang memenuhi standar kesehatan adalah harus bisa memenuhi kebutuhan tubuh, untuk itu anda harus mengetahui tentang makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya, banyak yang belum memperhatikan masalah ini. Bahkan banyak makanan yang sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan sangat diminati, seperti makanan yang mengandung pengawet, junkfood, makanan cepat saji/makanan instan. Untuk tips makanan sehat silahkan klik disini.

Olahraga

Olah Raga - Pola Hidup SehatOlahraga adalah kegiatan yang mudah dilakukan tetapi banyak yang mengabaikannya, pada hal olahraga merupakan sumber kesehatan bagi seluruh tubuh. Olahraga yang teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti akan lebih giat, menurunkan tekanan dara tinggi, menguatkan tulang-tulang, meningkatkan HDL(kolesterol yang baik), mencegah kencing manis, menurunkan resiko kanker, mengurangi stress dan depresi, dan juga akan memberikan kebugaran.

Istirahat Yang Cukup

Istirahat yang cukup akan memberikan bagi tubuh kita yang letih untuk memulihkan diri dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah dipakai.

Menciptakan Udara Yang Bersih

Bagi yang tinggal di kota besar, tinggal di daerah yang terbebas dari polusi hampir tidak mungkin. Walaupun demikian kita harus berusaha meminimalisir hal tersebut, setidaknya tidak menambah buruk kondisi udara. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan cara seperti menanam tanaman di pot disekeling rumah, dan menyisakan lahan untuk ditanami pohon walaupun lahan itu hanya cukup untuk satu pohon.

Menciptakan lingkungan yang sehat

Jika ingin menikmati kesehatan yang optimal maka selayaknya lingkungan harus dipelihara dengan baik. Lingkungan itu adalah termasuk iklim, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan atmosfir. Memelihara lingkungan dengan baik berarti tidak mengotori lingkungan dengan segala macam kotoran seperti membuang sampah sembarangan, asap rokok, sisa bahan bakar industri, asap dari mobil ataupun pembakaran sampah dll.

Optimis

Tidak ada sesuatupun yang bisa menghalangi langkah seorang yang selalu optimis memandang hidup. Hambatan dan kegagalan bukanlah suatu halangan untuk terus maju, akan tetapi dianggap sebagai pelajaran untuk langkah berikutnya. Bahkan optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Ini erat kaitanya dengan sistem imun tubuh. Seorang yang optimis akan memandang hidup seperti alunan nada, naik turun mengikuti irama, selalu cerah dan sangat mudah tertawa. Sikap seperti inilah yang mendukung kesehatan secara menyeluruh. Baca juga Gaya Hidup Sehat dan menikmati Hidup

Pribadi Yang Kuat

Pribadi yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh. Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas hidupnya. Ada dua komponen penting berkaitan dengan pengendalian diri. Pertama, pantang mengkonsumsi apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba, makanan yang mengandung pengawet dll. Kedua tidak berlebihan dalam menjalani pola hidup sehat.

*Ada beberapa tips makanan sehat:


  • Makanan berlemak tinggi sangat beresiko bagi kesehatan, terutama dari mentega, margarine santan dan dari lemak hewan. Labih baik anda mendapatkannya dari kacang-kacangan atau biji-bijian. Jeroan, otak, kulit ayam dan kuning telur sebaiknya dihindari. Sebaiknya, sebagai sumber protein , anda memilih susu rendah lemak, yogurt, susu kedelai, ikan dan putih telur. Tetapi jika anda menyukai daging pilihlah daging tanpa lemak.
  • Bahan makanan yang megandung pengawet sebaiknya dihindari. Makanan yang mengandung pengawet dlam jangka panjang dapat memicu kanker.
  • Jadikan air putih sebagai minuman favorit. Kondisikan diri anda “anda belum minum jika belum minum air putih”.
  • Jika anda menyukai makanan yang berwarna-warni, gunakan dari bahan makanan; warna merah dari strawberry, warna hijau dari daun pandan, warna kuning dari kunyit, warna coklat dari bubuk coklat. Jangan berlebihan menambahkan kecap, saus, garam dan penyedap rasa.
  • Buah-buahan dan sayur-syuran harus selalu ada disetiap menu makanan anda.

lain-lain

http://akmi-baturaja.ac.id
http://blog.akmi-baturaja.ac.id/naniktriana/
http://indianbrotherr@yahoogroups.com

Hiburan
Berita
Untuk melihat berita silahkan kunjungi website di bawah ini.
http://liputan6.com/

Profil




Nama : Indra Juliansyah
Alamat : Sukabumi, Kec. Buay Bahuga, Kab. Way Kanan, Lampung
Email : indrajuliansyah92@yahoo.com / indrajuliansyah01@gmail.com
Facebook : Indra Nu Kasep
Status : Menikah

Pelajaran Sederhana Tentang Kehidupan Sehari-hari



 
Belajar itu sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, di mana saja,  dan  dari siapa saja.   Belajar ada yang bersifat formal, tetapi selain itu,  ada proses belajar yang bersifat  non formal,  dan bahkan informal.   Belajar yang dilakukan di sekolah biasa disebut formal. Semua yang terkait dengan pembelajaran itu  diatur,  mulai dari siapa yang mengajar, waktu belajar, apa yang diajarkan, tempat belajar, biaya pembelajaran,  ukuran keberhasilan, dan  seterusnya.
 
Pembelajaran non formal biasanya berupa kursus, pelatihan, pendidikan tambahan, dan semacamnya. Sementara itu,  pembelajaran  yang bersifat informal berlangsung di rumah tangga atau keluarga, dan di masyarakat. Pembelajaran yang bersifat informal ini bisa berlangsung sepanjang waktu, di mana, dan kapan saja. Guru pengajaran informal  beraneka ragam, misalnya kedua orang tua, kakak atau adik, pembantu,  tetangga, atau siapa saja yang  ditemui.
 
Saya ketika masih kecil, tinggal  di desa,  sehari-hari mendapatkan pelajaran yang bersifat informal, setidaknya dari ayah dan ibu saya sendiri. Pelajaran itu cukup banyak dan terasa sangat besar manfaatnya bagi kehidupan setelah menjadi dewasa dan bahkan tua seperti sekarang ini. Pelajaran itu bukan terkait dengan matematika, biologi, fisika, kimia, sosiologi, sejarah, dan semacamnya, melainkan adalah tentang kehidupan. Pelajaran  itu  ternyata tidak saya dapatkan dari sekolah dan bahkan juga di perguruan tinggi, walaupun  sebenarnya pelajaran informal itu sangat penting artinya bagi kehidupan.
 
Satu contoh pelajaran sederhana yang saya peroleh  dari orang tua,  yang  tidak pernah saya lupakan,  adalah tentang  bagaimana menyikapi  harta. Pelajaran yang diberikan oleh ayah saya benar-benar  sederhana tetapi masuk pada alam kesadaran yang paling dalam. Sebagai anak desa, seringkali, saya diajak pergi ke kebun, ke sawah,  dan bahkan  memberi ceramah atau pengajian dari satu tempat ke tempat lain.
 
Ketika itu, sekitar tahun 1960-an, belum ada orang desa yang memiliki sepeda motor atau pun juga sepeda angin. Umpama ada, jalan-jalan menuju kebun, sawah, atau ke desa-desa tempat pengajian belum bisa dilewati oleh kendaraan, baik roda dua atau roda empat. Umpama ayah harus bepergian ke tempat  jauh dan tidak mungkin ditempuh dengan berjalan kaki, maka jalan keluarnya adalah dengan naik kuda. Tentu, manakala  ayah bepergian dengan kuda, saya tidak  diajak.
 
Setiap mengikuti ayah,  di tengah perjalan, saya selalu mendapatkan pelajaran penting. Ada saja yang disampaikan oleh ayah di seputar kehidupan. Di perjalanan, ayah  tidak pernah berhenti menyampaikan apa saja yang dianggapnya penting,  baik  tentang agama, pentingnya ilmu pengetahuan,  sillaturrahmi, berdakwah, membangun cita-cita masa depan, dan lain-lain. Ke mana saja, di tengah perjalanan, saya merasakan bagaikan mengikuti kuliah privat dari ayah saya sendiri.
 
Pelajaran seperti dimaksudkan  itu juga diberikan setiap waktu  bertemu atau ketika ada kesempatan, baik  di rumah atau di mana saja. Pendidikan semacam itu  sebenarnya terasa sangat penting, tetapi tidak pernah diperhitungkan dalam bentuk sks seperti sekarang ini. Umpama dilakukan perhitungan dan dihargai, maka  pelajaran itu akan setara dengan sejumlah besar sks. Akan tetapi,  oleh karena pelajaran itu bersifat informal, maka tidak akan diakui, apalagi oleh pemerintah.
 
Di antara  pelajaran dari ayah yang tidak bisa saya lupakan adalah   terkait dengan bagaimana seharusnya bersikap terhadap  harta kekayaan. Pelajaran itu   selalu  diberikan dengan cara sederhana.  Dalam berbagai kesempatan, di perjalanan misalnya, setiap  melihat air tergenang, ayah selalu berhenti dan berusaha  mengalirkannya sambil menjelaskan, bahwa air tidak boleh menggenang. Beliau  mengingatkan,  agar selalu peduli pada air yang menggenang,  dan  supaya mengalirkannnya.
 
Ayah menjelaskan bahwa, air yang menggenang lama kelamaan akan menimbulkan bau tidak sedap dan juga bibit penyakit. Nyamuk akan bersarang di tempat itu,  selanjutnya bertelor dan beranak pinak.   Oleh karena itu,  maka pesannya : “jangan dibiarkan air menggenang.  Air  harus bisa mengalir agar tidak melahirkan bau busuk dan menjadi sarang penyakit”. Ayah juga menjelaskan bahwa rizki sama dengan air, tidak boleh disimpan hingga menumpuk. Manakala harta itu dibiarkan menumpuk, maka  juga akan menjadi penyakit. Harta harus dimanfaatkan sebagaimana air yang juga harus dialirkan itu. Dengan cara itu, maka rizki  akan datang lagi  dan bahkan semakin bertambah.
 
Mengalirkan harta, dalam  Islam,  melalui zakat, infaq, shadaqoh, dan lain-lain. Manakala harta tidak dikeluarkan zakatnya,  maka harta itu tidak akan menjadi bersih, yang hal itu  sama dengan air yang tidak dialirkan. Berinfaq, shadaqoh, wakaf, hibah,  dan lain-lain  sebenarnya adalah bermakna  menjaga harta yang tersisa dan sekaligus juga pemiliknya. Harta dipastikan menjadi  aman oleh karena   sebagian yang menjadi hak orang lain telah dikeluarkan.  Itulah contoh pelajaran sederhana, yang  saya peroleh  tanpa lewat ruang kelas atau kuliah di perguruan tinggi,  namun sebenarnya sangat penting untuk  menjalani kehidupan ini. Wallahu a’lam.